21 Maret 2015

Ketegangan Bahu Dan Pinggang Dibalik Stres


Ketegangan Bahu Dan Pinggang Dibalik Stres

Pekerja kantoran bisa jadi sering mengalami ketegangan di bahu dan pinggang. Rasa tegang di kedua sektor badan itu hilang sesudah dipijat tapi lagi-lagi muncul. Dapat menjadi ketegangan itu adalah manifestasi dari stres berkepanjangan.


"Jenis ketegangan di bahu dan pinggang seperti itu dalam dunia medis dinamakan Tension Myositis Syndrome (TMS)," tutur ahli photo dan terapi aura Tom Suhalim. TMS menyebabkan gejala sakit fisik yang tidak disebabkan oleh ketidaknormalan struktur atau lantaran patologis lain. Gejala-gejala ketegangan itu disebabkan oleh stres psikologis.


Ketika photo aura, Tom lumayan sering mendapatkan orang dengan gejala TMS. "Emosinya tampak tak stabil dikala photo aura. Gejalanya serupa kelainan bipolar, kebetulan juga menurut google trend Indonesia 2014, bipolar merupakan topik terbanyak kedua yang dicari warga," ucap laki laki yang pun menguasai feng shui ini.


Tidak Hanya tubuh terasa tegang dan tidak enak, TMS juga menyebabkan pasokan oksigen di kepala menyusut. "Dampaknya, konsentrasi dan fokus juga menjadi menyusut," katanya.


Keadaan stres semakin parah dikarenakan penderitanya minum minuman bersoda, mengkonsumsi makanan siap saji, bermain gadget sepanjang waktu dan mendengarkan musik melalui headset. "Kebiasaan tidak baik ini menyebabkan keasaman badan semakin naik maka keadaan stres menjadi semakin parah," kata laki laki yang menguasai ilmu technologi berita ini.


Gejala stres sebenarnya tidak terlalu susah dideteksi. "Ketika kita sering periksa suatu kondisi berulang kali, cuci tangan berulang kali, pikiran terjebak ke satu perihal tetap menerus, kepribadian kaku dan bersikap berangasan ialah tanda-tanda diri kita sedang kena stres," menurutnya.


Biar tidak kena stres, Tom menyarankan supaya kita menyadari sedang kena stres. "Berusahalah menerima hal-hal yang tidak dapat kita ganti," sarannya.