30 Maret 2015

Meningitis atau Radang Selaput Otak


Meningitis atau Radang Selaput Otak

Kematian Olga Syahputra pada umur yang cukup muda, 32 th, membuat banyak pecinta, terutama keluarganya, berduka. Tatkala setahun terakhir ini, Olga benar-benar absen dari layar kaca dikarenakan berjuang mengatasi penyakitnya, meningitis.
Penyakit radang selaput otak ini bisa disebabkan oleh beragam organisme, seperti virus, bakteri, & jamur.

Meningitis yang disebabkan virus biasanya tak berbahaya & bisa sembuh tanpa perawatan spesifik. Tapi, meningitis akibat bakteri bakal berakibat serius, seperti kerusakan otak & kehilangan pendengaran.

Meningitis memang lah paling rawan menyerang anggota jemaah haji. Menurut dr Iris Rengganis, SpPD, dari Divisi Alergi Imunologi Klinik FKUI-RSCM, Arab Saudi yakni negara dengan epidemi penyakit meningokokus, penyebab meningitis.

Tidak Cuma itu, anggota jemaah haji yang datang ke Mekkah sebagian besar berasal dari negara Sub-Sahara Afrika yg merupakan sabuk meningitis, atau daerah dengan endemi ini.

Itulah sebabnya, kenapa sebelum melaksanakan perjalanan haji & umrah, satu orang diwajibkan melaksanakan vaksinasi. Walaupun begitu, menurut Iris, sebaiknya tiap-tiap orang yang bakal melaksanakan perjalanan ke luar negeri pun mendapatkan vaksin ini. Pasalnya, sekarang ini meningitis bisa dijumpai di hampir seluruh negara, bukan cuma negara dengan rekomendasi meningitis.

Penularan bakteri yang bersifat cepat dapat berlangsung lewat udara atau kontak dengan cairan terhadap saluran pernapasan, contohnya untuk penggunaan gelas bersama. Kuman bakal menempati daerah nasofaring, setelah itu menembus selaput lendir.

"Dalam keadaan badan lemah, mikroorganisme dari nasofaring bakal masuk ke dalam sirkulasi darah, seterusnya tersebar ke selaput otak, sendi, jantung, juga ke semua tubuh," menurutnya dalam kampanye pencegahan meningitis, beberapa diwaktu lalu.

Orang yang terinfeksi meningitis bakal mengalami beberapa gejala khas, sejak mulai dari mual, muntah, demam tinggi mendadak, juga rasa kaku di belakang leher.

Kakunya bagian kuduk tersebut disebabkan serangan kuman meningitis ke daerah selaput & korda spinalis sebagai system saraf pusat. Masifnya serangan memunculkan rasa kaku terhadap penderita yang dapat timbul 2-3 hari sesudah tertular kuman meningitis.

Diagnosis penyakit ini dilakukan dengan melakukan tes darah serta mengambil cairan serebrospinal & ruang infeksi lainnya.

Komplikasi yang mungkin saja berlangsung pada penyakit ini dapat amat fatal. Penderita dapat mengalami ketulian, kejang, & infark otak yang menjurus ke cacat menetap, bahkan kematian.

Mengingat risikonya yang amat berat ini, jangan sampai abaikan vaksinasi meningitis. Terkecuali buat anggota jemaah haji atau umrah, di Indonesia juga sedia vaksin meningitis untuk anak-anak.